TERMS IN DIVERSITY PERSPECTIVE (1 – 20)


Adaptasi (Adaptation)
Proses saling menyesuaikan diri yang berkesinambungan antara manusia dengan lingkungannya.

Bikulturalisme (Biculturalism)
Situasi dan kondisi yang memudahkan seseorang untuk mundur dan keluar dari antara dua (atau lebih) sistem budaya.

Batas (Boundary)
Garis pemisah, kelihatan atau tidak kelihatan, yang mengelilingi suatu sistem di mana batas tersebut dapat ditandai dari perbedaan lingkungannya atau dari sistem lainnya. Di dalamnya juga terdapat garis pemisah antara sub-sub sistem. Batas-batas sistem merupakan hal penting karena hal tersebut melindungi sistem dan sub sistem terhadap gangguan yang tidak diinginkan dari luar sistem.

Sistem Tertutup (Closed System)
Sistem yang tidak saling memberi atau saling menukarkan dengan lingkungannya.

Konflik (Conflict)
Kondisi atau keadaan ketika seseorang atau sekelompok orang menunjukkan perilaku yang oleh orang atau kelompok lainnya perilaku tersebut dianggap berbeda dengan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem (atau komunitas yang hidup bersama).

Konstruktivisme (Constructivism)
Salah satu pendekatan postmodern yang menekankan bahwa apa yang dipikirkan oleh seseorang (khususnya pekerja sosial) mengenai suatu obyek tidak serta merta dapat menjelaskan realitas obyek tersebut. Semua realitas dimediasi atau dibangun oleh masing-masing orang atau sistem sosial lainnya, misalnya suatu keluarga memiliki pandangan terhadap suatu obyek didasari pada pengalaman berbeda seseorang atau suatu sistem. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing orang atau sistem memiliki asumsi yang berbeda dan ‘kebenaran’ harus mempertimbangkan hubungan antara konteks dan waktu secara historis.

Koping (Coping)
Menangani tekanan (stress) dengan melakukan adaptasi tertentu, dengan terlibat dalam upaya pemecahan masalah, atau mengendalikan emosi negatif dan sikap-sikap seperti marah, depresi dan pasrah.

Studi Korelasional (Correlational Study)
Bentuk studi penelitian yang bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai apakah dua atau lebih variabel mempunyai hubungan, misalnya : ‘jika satu variabel berubah – maka variabel lainnya juga akan berubah’. Hubungan yang terjadi bisa positif atau negatif.

Studi Bersekat – Silang (Cross – Sectional Study)
Bentuk studi penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan yang terjadi setelah membandingkan tanggapan dari dua atau lebih kelompok yang anggotanya terdiri dari orang-orang dengan pemikiran berbeda dalam perkembangan kelompoknya. Pembandingan tanggapan dilakukan pada waktu yang sama.

Kompetensi Budaya (Kultural Competence)
Kemampuan anggota-anggota kelompok yang memiliki latar belakang budaya berbeda untuk mengarahkan pekerjaan profesional seseorang dalam suatu pola tata cara dan tata krama yang sesuai dan dapat diterima oleh semua anggota.

Paham Kemajemukan Budaya (Cultural Pluralism)
Aliran atau paham yang memberi perhatian terhadap perbedaan budaya dengan mengakui kekuatan dan keunggulan tiap-tiap kelompok budaya sekaligus mendukung hak kelompok-kelompok tersebut untuk mempertahankan budayanya.

Dekonstruksi (Deconstruction)
Mengambil sebagian aturan (yang tertulis) untuk menggali dan menemukan bahwa hal tersebut seharusnya dinyatakan dan diberlakukan tetapi ternyata tidak demikian, atau pokok-pokok persoalan sebenarnya sudah diamanatkan tetapi tidak diindahkan, dan untuk menemukan penyimpangan-penyimpangan yang menjadi kelemahan aturan tersebut dengan cara mengatakan apa seharusnya yang benar.

Pembedaan (Differentiation)
Kecenderungan sistem untuk menjadi lebih kompleks, diuraikan dalam rincian-rincian dan menghususkan diri dalam fungsi tertentu yang dikembangkannya.

Pandangan terhadap Perbedaan (Diversity Perspective)
Pandangan yang memberi dukungan terhadap hak setiap kelompok yang tidak termasuk dalam kelompok budaya, kelompok yang memiliki budaya berbeda atau kelompok minoritas dalam masyarakat di mana mereka tinggal, agar kelompok-kelompok tersebut dapat mempertahankan hak-haknya dan lebih mengutamakan untuk menunjukkan tanggungjawabnya dalam berpartisipasi dan memberikan kontribusi terhadap aspek-aspek yang paling penting dalam budaya. Pandangan ini menekankan pentingnya menambah pengetahuan mengenai jenis-jenis kelompok budaya yang membentuk masyarakat yang majemuk atau berbeda satu sama lain, memahami pengalaman budaya ganda (bicultural), masalah-masalah diskriminasi dan penindasan, perubahan migrasi dan tantangan akulturasi.

Kelompok Dominan (Dominant Group)
Kelompok sosial yang memiliki kekuatan atau kuasa dalam masyarakat, kelompok yang mengendalikan kelembagaan-kelembagaan sosial utama dan berbagai sumber serta membuat keputusan-keputusan utama sehingga menjadikannya sebagai “penguasa”.

Pandangan Ganda (Dual Perspective)
Konsep yang mengemukakan bahwa anggota-anggota dari kelompok yang paling tidak memiliki kepentingan tertentu, pada waktu yang bersamaan hidup dalam dua atau lebih budaya, yaitu budaya yang dominan dalam masyarakat dan budaya anggota itu sendiri. Ia harus mengatur kehidupannya dalam kondisi (dunia) budaya yang berbeda, masing-masing dengan perangkat nilai, kepercayaan, gaya hidup dan perilaku yang diharapkan.

Dinamika (Dynamics)
Upaya pencapaian tujuan dengan segera, integrasi, upaya pemeliharaan hubungan atau kegiatan adaptasi dalam sistem sosial yang rumit.

Pendekatan Pilihan (Eclectic Approach)
Mengurangi jenis-jenis kegiatan yang tidak penting dalam dunia pendidikan (pekerjaan sosial) dan memokuskan perhatian pada upaya mengajarkan dan mempraktekkan kemampuan terbaik dalam mengetengahkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah klien dan bagaimana melakukan pemecahannya.

– Ekosistem (Ecosystem)

Sistem yang terintegrasi, meliputi manusia dan lingkungan budaya, fisik dan sosial di mana masing-masing unsur dalam sistem membantu mengembangkan unsur lainnya.

– Pandangan Ekosistem (Ecosystem Perspective)
Kerangka konseptual yang terdiri dari teori ekologi dan teori sistem yang mengutamakan hubungan timbal balik dan saling ketergantungan di antara berbagai gejala sosial.  Karena pandangan tersebut bebas nilai sebagaimana layaknya bebas dari komitmen teoritikal maka kerangka konseptual ini dapat menerima kontribusi ilmu pengetahuan yang berbeda-beda dari berbagai teori psikologi, sosial-psikologi dan sosiologi untuk digunakan sebagai teori dalam profesi pertolongan.

Sumber dan Rujukan :
Queralt, Magaly; The Social Environment and Human Behavior – A Diversity Perspective; Florida International University; Allyn and Bacon; USA; 1996

Leave a comment